Mengenai Saya

Foto saya
My Name : dr. Jopie Artha Alhitya Dane .Spa Kita hanya miliki waktu yang terbatas. Ketika cahaya masih bersinar di atas sebelum kau ditelan gelap Dan aku kembali terlelap Kau hanya semu katanya, tidak pernah nyata Tapi hanya dirimu yang begitu dekat denganku selain Tuhan dan Bundaku.

Senin, 28 November 2011

Sebuah... hati


Do you have the time to listen to me whine
About nothing and everything all at once
I am one of those, melodramatic fools, neurotic to the bone
No doubt about it

(Green Day - Basket Case)

Lagu yang meninju-ninju isi kepalaku. Karena musiknya lumayan keras untuk dinikmati. Ya, seperti kehidupan yang makin hari semakin tak mengenal siapa. Aku jadi ingat perbincangan dengan sahabatku kala itu, "hidup ini seperti minum kopi tanpa gula". Sayangnya aku tidak menyukai kopi tanpa gula, paling tidak aku menambahkan susu kental manis di dalamnya.

Hei, ada apa dengan perjalananku?. Seperti ditimpuk berton-ton batu di bagian lututku dan beribu-ribu paku yang menancap di setiap persendianku. Mereka hampir membuatku gila dengan kaki dan tubuhku sendiri. Sebenarnya aku ingin pasrah saja pada Tuhan yang memberikan kehidupan. Tapi, tidak!. Aku tidak akan pernah menyerah dengan kehidupan yang hidup dalam jiwaku. Bagaimana pun juga, kehidupan yang telah dipercayakan padaku akan tetap kujalani meskipun orang sekitarku jengah melihat "kebrutalanku". Karena hanya aku yang mampu menciptakan kehidupanku sendiri. Dan ternyata, agama dan Tuhan tak pernah lari dari dadaku yang retak ini.

Selasa, 01 November 2011

maumu apa sayang?

kubilang menghindar, kau malah datang
kubilang jangan dimakan, malah kau telan..
dengan cara apa lagi harus kukatakan?
atau mungkin kata tak pernah cukup
tuk buat kau berlutut? tunduk?
duhai adikku yang malang,
cobalah untuk sedikit saja tak menuruti nafsumu..

tak mau

kau sangat menawan
begitu kata teman-teman
tiap mereka melihat fotomu
mereka terpaku
dan berfikir,
seandainya dia jadi pacarku
mereka yang mengenalmu
pun begitu
selalu memujimu
mengatakan kebaikanmu
tapi dengan keras kubantah
kutunjukkan semua fakta
kubangun argumentasi
dan kudatangkan juga saksi
kutunjukkan seberapa buruknya dirimu
aku tak mau mereka simpati padamu
mencintaimu, dan kemudian memilikimu
aku tak mau kehilanganmu
tak mau kau pergi dari ku
tak mau

Setangkup Keinginan


Izinkan aku mengingin. Kuinginkan pagi tak berangin. Pagi dalam hujan yang meminta pagi tak beranjak selamanya. Hujan yang memekat seakan tak ingin berbagi pagi dengan mentari. Mentari yang tercenung tak menginginkan apa-apa selain pagi yang melangkah lalu dalam bahagia.

Lalu kau menoleh dengan alis terangkat. Keinginan terkuatmu sejauh ini adalah setangkup es krim segala rasa. Sejenak ingatanku singgah, dan sejenak kuinginkan setangkup es krimmu bertambah warna dengan rasa pagi yang tak berangin, hujan yang tak mau berbagi, dan selimut tipis mentari.

Melankolia Rindu 1 dan 2

Melankolia Rindu : Jeda Tak Bernyawa
Sayup kudengar hati berbisik, menelisik hening riuh rindu yang takkan pernah tertambat. Hingar bingar kota seperti acuh denganku, membiarkanku sendiri tergagap dalam kosong. Mungkin aku sedang berada dalam masa dimana lembar kisahku berisi sebuah jeda.
Sedetik setelah aku dan engkau telah sekata tuk akhiri kita, rongga yang engkau tinggalkan terukir goresan luka, terkenang sempurna tentang kemarin saat masih berbicara asma asmara.
Semoga kita masih bisa bersua, satu waktu yang entah di mana. Bukan untuk mengucap cinta atau mengukir kembali sebuah romansa jingga. Namun sekedar menaburkan rindu tak bernyawa.

 

Melankolia Rindu : Hingga Aku Sudah Tak Mampu Lagi Untuk Mencintaimu

di hatiku tertanam sebutir cinta atas namamu
semacam tumbuhan candu yang sengaja kurawat
kusemai supaya bisa tumbuh di musim semi
meski terkadang hujan terlalu serakah
hingga musim semi datang terlambat
biarlah, bagiku tak mengapa
ketimbang tidak pernah sama sekali
diammu adalah buah rindu yang membuatku kelabakan
ketergantunganku akan detak jantungmu sudah menjadijadi
senyawanya sudah melekat di tiap sel darahku
mengalir ke segala penjuru urat nadiku
aku tak bisa melepaskannya
bayangbayangmu menguasai pikiranku
merefleksikan segala bentuk yang kulihat menjadi sosokmu
sampaisampai aku kerap salah menyebut orang lain dengan namamu
dan meski mereka bilang suatu saat cinta itu akan hilang
tapi aku takkan pernah lupa untuk mencintaimu