Sore yang cantik,
aku memoles bedak dan lipstik di bibirku punya bundaku lebih dari biasanya,
sedijit saja , tidak berelebihan, bukan?
Aku mendengar detak yang rusuh di dadamu
tak mirip jam wekerku yang selalu berisik
tiap kali aku mesti datang ke kantor lebih awal,
atau janganjangan dalam perjalanan tadi
seseorang menyeludupkan bom rakitan,
tiba-tiba aku dikepung kuatir, sewaktu-waktu akan meledakkan apa saja
termasuk surat cinta yang tak jadi kukirim padamu
Tadi kau bilang aku tampan,
aku tak tersipu, karena di kereta, seorang anak kecil
mengataiku aneh.
kata ibu, anak kecil tidak mungkin berbohong,
apa kau pernah membohongiku?
(terkadang aku ingin mempertanyakan hal konyol itu bila kau terlambat mengirimkan rindu padaku)
Langit kian temaram,
aku masih membacai sajak di matamu sambil
menahan bibir untuk tak berlebihan menanggapi perpisahan
:sebentar lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar