siapa yang menyodorkan mimpi semalam
hingga ku lalui alur ceritanya tanpa rekayasa
di tidurmu, nafasmu beda
ada bunga bunganya (mungkin juga bintang)
dan di langit sana terang
kembali kutemu jejakmu
ku taruh seikat mimpi di lelapmu
tanpa tanda tamat
berarti rasa seperti dongeng
aku bisa mendengarnya hingga larut
dan kubayangkan tanpa tercatat
ahirnya mirip nyata yang berjalan sesaat
bukankah hari selalu bersalin
dan penuh kenyataan yang lain
namun bukan di segala yang ku simpan
untukmu, sebuah ruang rutin, dan setia
seperti sebuah lukisan pemandangan
di mana kita berdua, sampai di sana (sebenarnya)
seperti tidak aneh
namun segala yang ada,
hanya di sebuah perjalanan mimpi
tidak ada janji,
barangkali ini hanya sebuah permen
yang di lidah menjadi rasa jeruk kesukaan kita
akupun ingin menyelesaikan
dan menuju untuk kenyataan
dengan berkata :
"bahwa semuanya percuma saja"
namun ini terjadi dalam mimpi
tak seharusnya ada keluh di sesuatu yang jatuh
seperti daun jambu yang runtuh
di mana rasa telah memilih maknanya sendiri
dan biarkan saja dalam hati meralat kalimat kalimat
atau bunyi dari harapan yang terpaku nasib
sembari aku sesekali menelan ludah
dan berkata "apa daya"
begitu?
meskipun pada suatu waktu, kita ternyata tidak bertemu
namun kenyataan, biar cinta halnya lumut
yang mungkin akan tetap di sini
apapun maknanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar