Mengenai Saya

Foto saya
My Name : dr. Jopie Artha Alhitya Dane .Spa Kita hanya miliki waktu yang terbatas. Ketika cahaya masih bersinar di atas sebelum kau ditelan gelap Dan aku kembali terlelap Kau hanya semu katanya, tidak pernah nyata Tapi hanya dirimu yang begitu dekat denganku selain Tuhan dan Bundaku.

Minggu, 09 Oktober 2011

Di Facebook ku kunal kau

Kya! Apa, ya, berhubung saya orangnya memang alay terkadang lebay, dan saya sadar sepenuh-penuhnya bahwa kedua sifat saya tersebut pasti membuat beberapa orang gerah dan jengah khususnya di Facebook, apalagi beberapa orang tersebut tidak mengenal siapa saya di kehidupan nyata. Sebab, percaya, deh, kalau beberapa orang tersebut mengenal saya benar-benar, mereka akan jauh lebih tidak suka lagi haha XD #mulaikan.gajenya

Sebenarnya, saya tipe makhluk yang senang diperhatikan, namun, sayang sesayang-sayangnya, saya adalah makhluk yang cuek dan cenderung tidak suka memperhatikan orang yang telah peduli terhadap saya. Saya tahu ini salah. Egois, malah. Tapi. Inilah saya T_____T Dengan segala ke-introvert-an yang ada di dalam diri saya, terkadang pun saya muak kepada diri saya sendiri #terdengar piring pecah di kejauhan #buka-buka buku Agnes Jesica

Setidaknya, satu hal yang membuat saya nyaman dengan ke-introvert-an saya sendiri adalah, ketika mengetahui ada seseorang yang benci dan tidak menyukai saya, saya tidak akan ambil pusing untuk mencari tahu alasan mengapa ada yang membenci saya. Saya gitu, loh #dilempar kerikil# Helllo, saya gitu #dilempar batu besar#

Tapi, percayalah, akan selalu ada beberapa orang yang tidak-akan-tidak dapat saya acuhkan keberadaannya. Maksud saya, ada beberapa orang yang keberadaannya sangat saya butuhkan untuk tetap eksis, dan untuk menjaga segala kemungkinan bahwa tubuh saya yang telah penuh dengan kemuakan tingkat tinggi tetap baik-baik saja. Dengan kata yang lebih sederhana, walau semua orang membenci saya, saya tetap dapat bertahan hidup; namun, ketika mereka membenci saya, hal itu akan terasa lebih menyakitkan. Jadi, saya akan memainkan musik 'Last Child' yang 'Diary Depresiku', menghidupkan pancuran terus menggalau di bawah tetesan air lalalala #sumpah, ini alay banget XD

Terus, apa gunanya note ini? Tadinya mau dipakai buat menggaje seperti biasa: menulis puisi. Tapi, kok, ya, jadi curhat --" It's ok lah, toh saya memang sudah kelanjur alay dan lebay dari sononya :B

-----------------------------------

Tatapan, Sapaan, dan Perkenalan



Kita percaya bahwa cinta berawal dari tatapan, sapaan, dan perkenalan.

Perihal tatapan, tiada tatapan paling indah, selain tatapan matamu yang tengah mencari-cari sesuatu yang mungkin tidak dapat kamu lihat di mata saya. Apakah yang saat itu kamu cari?

Dengan setengah malu-malu, dan sungguh, tidak dapatkah sebuah tatapan mata yang saling mencari, kita umpamakan sebagai sebuah sapaan, tanpa kata-kata, cukup saling bertatapan dan mari kita terjemahkan sapaan seperti apa yang telah kita ucapkan?

Hingga kita berkenalan, saling memperkenalkan diri, sekali lagi bertatapan, memberi salam yang sebenar-benarnya salam.

Kita percaya bahwa cinta berawal dari tatapan, sapaan, dan perkenalan. Pun, seperti kita sama percayanya bahwa cinta berakhir dengan kita yang, mungkin, masih ingin saling memberi tahu keadaan masing-masing dan memberi salam, namun ada sesuatu yang membuat kita sadar, kapan lagi akan ada sebuah tatapan, sapaan, dan perkenalan yang baru?

: tiga bulan minus satu hari saya belajar mengenal dan mencintai kamu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar