Adalah malam,
Sepi dan sunyi,
Langit bertabur bintang,
Terkadang berkawan bulan,
Sering menghantam kenangan,
Membawa aroma nostalgia,
Antara aku dan dia
Adalah pagi,
Tak pernah ingkar janji,
Hadirkan mentari,
Hangatkan hari,
Terkadang kicauan burung menemani,
Seperti cintaku dan dia yang telah terpatri,
Di palung sanubari
Adalah siang,
Hangat mentari berubah menjadi terik matahari,
Banyak peluh menitik dr ujung kepala hingga ujung kaki,
Berjuang demi sesuap nasi
Layaknya aku dan dia,
Peluh juang menjaga cinta,
Yang terpisah jajaran kota
Adalah sore,
Perlahan mengubah biru langit menjadi jingga,
Menenggelamkan matahari,
Sebentar kemudian menghadirkan bulan
Dan ialah sore,
Selalu menunjukkan kesetiaan,
Menunggu pagi dan siang dengan tenang,
Lalu menidurkannya dengan memejamkan matahari,
Hingga menutup hari dengan gelap,
Ikhlas...Dan tanpa pamrih
Inilah aku dan dia,
Menjaga rasa setia,
Hingga akhir menutup mata,
Ikhlas...Dan tanpa pamrih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar