Mengenai Saya

Foto saya
My Name : dr. Jopie Artha Alhitya Dane .Spa Kita hanya miliki waktu yang terbatas. Ketika cahaya masih bersinar di atas sebelum kau ditelan gelap Dan aku kembali terlelap Kau hanya semu katanya, tidak pernah nyata Tapi hanya dirimu yang begitu dekat denganku selain Tuhan dan Bundaku.

Sabtu, 17 Desember 2011

Waktu

Waktu merambat sangat cepat. Kau ada pada tahun-tahun yang lalu dan menghilang. Asa, rasa, apalagi? Tak ada yang abadi. Semuanya memiliki tenggat, batas waktu yang tak bisa kita tawar meski mulutmu terkadang begitu buas dan berbisa, melebihi segala bisa. Pada akhirnya kenangan mengekalkan apa-apa yang lebih kekal ketimbang ingatan kita yang payah.
Kehilangan seperti trauma. Kau menahan air mata pada sebuah siang yang kemudian hilang dari ingatan. Seperti teman-teman masa kecil yang kadang kita lupa namanya. Tetapi apa-apa yang terjadi adalah berbeda ketika kita kemudian ingin mengenangnya sekali lagi, sekali lagi dan berharap tak tersisa lagi luka di sana. Kau mengendap pada pikiranku setelah bertahun-tahun aku pergi dan berikrar tak akan pernah pulang.
Aku memang tidak pernah pulang. Segala tempat yang kusinggahi adalah rumah, persis seperti ketika kau menanggalkan apa-apa yang aku tunggu. Ah sudahlah, kepergian dan kepulangan bukan persoalan yang begitu penting sekarang. Barangkali aku dan kau sudah gila dibuat oleh waktu dan dibuai oleh dendam yang tak punya mata.
Dendam memang tidak punya mata, bagaimana menurutmu? Sebab ia tidak melihat yang jauh  berjatuhan dari pelupuk mata. Apakah masih hendak kau memupuk dendam sementara disini aku bergetar menahan kerinduan yang semata? Sudahlah, kita sama-sama tak pernah mampu memaafkan sesungguhnya.
Waktu merambat sangat cepat dan tiba-tiba saja aku panik menyadari cita-cita yang semakin menjauh dari jangkauan.  Aku kehilanganmu padahal sesungguhnya aku kehilangan diriku sendiri. Alangkah menyedihkan bahwa akupun tidak memahami kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar