sekian lama jemariku membeku tak bersebab
tiada satu kalimatpun yang dapat menetas
aku terdiam di ruang waktu mencari jawab
kusibak semua tudung penutup baitbait itu
disana air mataku jatuh membentuk kenang
keakuanku ternyata telah menyamun semuanya
kemudiam kuambil sebilah belati tajam
biar kutikam diriku sampai menggelepar mati
kini aku sudah tiada
kini bukan aku lagi yang bisa
kini semua hanya Dia yang menata
aku hanya penunggu yang diam diruang waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar