Surya ditelan raksasa mega
Jejak megapmegap di sapu angin barat
Melarat angan
Berkarat ingin
Dari kekeliruan panjang yang pernah berulang kau serukan,
dikembalikan padamu pekat paling lekat. Kau lekas ikhlaskan
ini, dalam tubir jiwa, dalam tabir dunia.
O, di mana sesungguhnya damai ? Ketika aksara hanya
maknakan perpisahan. Airmata jelma kerinduan. Tak
pupus dalam erat pelukan.
O, di mana sebenarnya sepi ? Kala puisi hanya
wartakan kepergian. Peluh gagal jadi suluh. Terjegal
dalam debar keraguan.
Tetap di tempatmu. Jangan beranjak. Penantian adalah
takdir terbaik. Tulislah kehidupan di telapak tangamu.
Bacalah kematian di ujung jemarimu.
Langit makin pekat
Gerimis jatuh kian tipis
Berkaca hati
Membias nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar