sedekat darah dengan nadi
ku ingin jalani hari-hari bersamamu
di setiap tarikan nafasku
tapi kau hanya dalam dongeng tidurku
yang 'ku tak mampu mengusirnya
hanya bayangmu yang ada di mimpiku
saat ragaku terbaring dalam buai rembulan
yang selalu mengintip tidurku
tak tahan lagi aku
memendam gemuruh batinku
tak sanggup lagi aku menyimpan mimpiku
di helaan nafasku
selalu ada kamu
itu yang aku mau
memadukan nafas denganmu
nafasmu dan nafasku
bersama dalam timangan malam
berpagut di bawah rembulan
akankah mimpiku nyata adanya
sebab angin tak mau diam
entah sampai kapan aku di sini
menghitung malam
mengumpulkan bintang
agar cahyanya tak hilang di telan siang
ingin 'ku sampaikan rindu
di biru lazuardi malam
agar kau tahu
ada aku yang merindu
selalu dalam dekap hangatmu
menandai malam dengan kecupan
dan lilitan raga
hingga lunaslah gelsah
usai senyawa jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar