Mengenai Saya

Foto saya
My Name : dr. Jopie Artha Alhitya Dane .Spa Kita hanya miliki waktu yang terbatas. Ketika cahaya masih bersinar di atas sebelum kau ditelan gelap Dan aku kembali terlelap Kau hanya semu katanya, tidak pernah nyata Tapi hanya dirimu yang begitu dekat denganku selain Tuhan dan Bundaku.

Minggu, 14 Agustus 2011

Prose : Seribu Puisi

"buatkan aku seribu puisi", pintanya tegas. Tatap ku tajam menelusuri setiap rongga indera penglihatnya. Mencari-cari sebuah alasan, untuk permintaannya itu. Pipinya merona merah delima, harusnya itu cukup sebagai sebuah alasan. Aku menyayanginya, ya. Aku mencintainya, ya. Lalu adakah ia sayang dan cinta kepadaku. Sebuah tanya tergantung di lebam langitku bersama bintang yang berkelip sendu.

Aku hanya pinta seribu puisi, itu saja. Bukankah kau ini penyair? tentu dapat kau lagukan kidung cinta untukku. Dan aku tahu seribu gadis sudah takluk dalam rayumu. Mungkin saja aku yang ke-seribu satu, dan pipiku tak merona merah delima. Kau terlalu banyak bertanya, tentang sayang dan cinta. Dan semua tanya mu itu palsu. Tak ada langit lebam bersama bintang yang berkelip sendu di hatimu.

Masih terasa kecup manis penghantar lelap ku dari mu. Membukakan gerbang rindu tuk dapat berjumpa denganmu. Ya, dalam mimpi. Kau hanya bayang rinduku, tak pernah nyata. Lalu kenapa kau pinta seribu puisi? mengapa tak kau pinta aku tuk mengecup mu saja. Agar lebur semua tanyaku.

Bodoh kau. Aku tahu kecup mu adalah candu, membuat rindu jadi tak menentu. Cukup, buatkan aku seribu puisi atau,..

Apa?

Tidak ada,...

Telah ku ukir 999 puisi rindu di hati damaimu. Dan ini persembahanku,...

::
Kemarin, kulihat bintang di langit
Malam ini, bintang itu bersinar di matamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar