Mengenangmu adalah genangan air mata
dalam derai tawa yang rapuh
menyergap dan memburuku dari waktu kewaktu
lalu menawarkan madu dalam cawan kesedihan
yang takan pernah habis kureguk
Mengenangmu adalah keindahan semu
dari perjalan lika liku waktu lalu
yang terus membahana dalam hari hariku
bagai melodi indah keriduan yang menyayat hati
Mengenangmu
adalah kesedihan yang tak pernah mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar