Pada ubun-ubun daun hati
embun rtindu mengabadikan sepi
sampai angin jadi purba
dalam kembara batin.
Dan,gerak alur nafasmu
menghembuskan memori demi memori
ketika aku pertama hadir di sini
terpesona gerik lirik matamu
seketika kembara ku berlabuh.
Derai renyah senyum mu
adalah putik bunga yang mekar
dan bermahkota di ubun dedaun hati
sekali lagi ; embun menyimpan abadi mu.
Wahai bunga hati
mekarlah bagaai langit pagi
bersama khusyuk, bersujud
pada gerak ufuk subuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar