Mengenai Saya

Foto saya
My Name : dr. Jopie Artha Alhitya Dane .Spa Kita hanya miliki waktu yang terbatas. Ketika cahaya masih bersinar di atas sebelum kau ditelan gelap Dan aku kembali terlelap Kau hanya semu katanya, tidak pernah nyata Tapi hanya dirimu yang begitu dekat denganku selain Tuhan dan Bundaku.

Rabu, 08 Juni 2011

Catatan Kepada Sang Penanti

           Begitu banyak kautemui penantian demi penantian di sepanjang jalan hidupmu. Entah itu di sebuah kafe kecil di sudut kota, di sebuah peron, bahkan di terminal yang sepi. Kau lebih suka duduk diam sambil ditemani sebatang rokok dan secangkir kopi yang kadang mulai mendingin. Hujan pun kadang turut menemanimu di dalam sebuah penantian yang mungkin tak kunjung selesai.

            Kau lebih menyukai gelap malam sebagai tempat persembunyianmu yang sempurna. Sebab itu kau membenci cermin, jendela atau pun permukaan danau yang bisa memantulkan bayangan dirimu. Di bangku sebuah taman kautemui kebohongan di antara pasangan yang berjanji temu di hari pertama. Bukankah kebohongan itu serupa dengan janji yang diingkari oleh si lelaki pelukis langit terhadap sang bidadari?

            Ada penantian seorang Bardo di balik terali besi yang dibalas sebuah pengkhianatan oleh Anastasia yang telah menyandera hatinya. Juga penantian seorang Anamira yang ditinggal Didra, pujaan hatinya yang meregang nyawa di tengah lautan yang bergelombang. Dan penantian panjang seorang Aditia yang mencintai Aina seumur hidupnya hingga di sebuah beranda panti jompo.

            Kutulis lagi di sini puisi indah yang pernah kautuliskan di bangku sebuah bus stand untuk seorang bernama Aina:

                                                                               sendiri diam-diam
                                                                              aku pun menyerah
                                                                          tinggalkan riuh gemuruh
                                                                                  hidup seluruh
                                                                              aku tak lagi hirau
                                                                          pada semua fana dunia
                                                                        biarlah sunyi menjadi sepi
                                                                              mati juga sendiri…

            Hujan masih turun. Dan kau berlari menembus hujan itu. Membawa semua pertanyaan yang memberati kepalamu. Kau terus berlari dalam hujan. Sampai kini kau masih terus berlari. Tak pernah berhenti. Tak mau berhenti. Sebagai Sang Penanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar