Mengenai Saya

Foto saya
My Name : dr. Jopie Artha Alhitya Dane .Spa Kita hanya miliki waktu yang terbatas. Ketika cahaya masih bersinar di atas sebelum kau ditelan gelap Dan aku kembali terlelap Kau hanya semu katanya, tidak pernah nyata Tapi hanya dirimu yang begitu dekat denganku selain Tuhan dan Bundaku.

Senin, 20 Juni 2011

SEJENAK DI STASIUN

Semestinya kita tidak bertemu di stasiun yang senantiasa mencatat haru biru perpisahan, lambai tangan dan bola mata yang menggelinding. Derak roda, dan gerbong yang mengguncang itu telah mengaduk-aduk nalar. Pertandakah ini?


Jika memang harus kembali mengapa engkau sisakan potongan pelangi, semisal kereta senja yang pergi bersama malam kemudian beranjak lalu dalam bisu. Sementara aku menghitung jejak di atas kursi renta ruang tunggu, yang selalu disinggahi beberapa puing harap yang tak menentu, hanya menyisakan abu dan beberapa sampah bahkan ludah.

Sepertimu, aku tidak pernah harap pertemuan ini, apalagi mereka-reka ingatan lalu mencatatnya dalam sajaksajak sendu, minta dikenang, kelak ketika jenuh mencekik, atau saat sunyi menjadi teman paling abadi. Tapi stasiun telah mencatat deru di dadaku, di antara tangis bayi, dan teriak para pedagang asongan, juga keluh calon penumpang karena jadwal kereta diundur, berkali-kali.

Mungkin aku hanya menunggu giliran, menuju stasiun terakhir yang menjadi ujung ceritaku, namun lagilagi senyummu membiaskan tekadku. Meski aku harus beranjak dari diamku bersama asap yang mengabu.
...

Peluit berbunyi, takdir menyuruh kita beranjak. Sepasang mata pualam, segiris senyum, dan percakapanpercakapan monolog itu tidak akan muat dalam koperku. Aku pikir, ucapan selamat tinggal lebih dari cukup membuat mengerti, stasiun hanya persinggahan sebelum kita menemukan ujung perjalanan, masing-masing--dan itu bukan kau.

Mungkin serupa janji atau hanya keping memori yang berlalu bersama laju sang waktu.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kolab sambil lalu dengan Furi di sela jam-jam sibuk. Masih saling membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar