Aku yang bersebelahan dengan harap
Dan ratusan rindu yang bersuara
Seperti tembang dan seikat bunga
Dan bait-bait hati memanggil
Tentangmu yang sempat kutitipan
Kecupan mungil dikeningmu.
Mungkin semua hanya angin picisan
Atau bisik gerimis hatiku
Aku yang tak sempat berpuisi indah
Namun inilah gemeretak bathinku
Yang berliku dalam dekapan hening
Tentangmu yang sempat kutitipkan
Kecupan mungil dikeningmu.
Bila aku kembali,
Rebahkanlah senyummu yang berbayang
Dipelupuk kerinduanku
Sambutlah genggamku yang tertunda
Ketika sepi-sepi meraja
Tentangmu Yang sempat kutitipkan
Kecupan mungil dikeningmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar