gerimis mengembun di kaca. ada yang melintas di kepala;
tawa yang mengapung di udara, dua cangkir coklat panas,
musik jazz, lalu pertanyaanpertanyaan jatuh dalam gelisah
tapi perjalanan ini masih panjang, di luar, hanya tampak lampulampu jalanan
tertunduk, mungkin jenuh diguyur sunyi.
jalanan macet. lengking klakson mengacaukan ritme sendu
kulihat, di halte, sepasang kekasih tertawa
mungkin tengah mentertawakan traffic light yang gagap menghitung sebentar.
dalam sehela napas, gelisah merayap
kurasa sesuatu terjebak di mataku
: bukan kau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar