Aku selalu ingin bermain-main dengan jemari hatimu. Luka yang terbuka dibuai sejuk olehnya, seakan peta rimba hatiku terangkum di setiap sentuhnya. Kadang kau bermain-main disana, menyentuh sesuka inginmu. Menjelajah lembah dan ceruk terdalam dari singgasana cintaku. Dan hanya senyumku yang mampu membuatmu kembali.
Aku selalu ingin bermanja-manja dengan jemari hatimu. Kristal bening di pelupuk mataku terhapus bagai tersentuh peri. Kau pernah melihat peri pemetik air mata? ambil cermin dan tatap elok rupa parasmu. Namun kau mengelak tak ingin menjadi peri pemetik air mata. Kau peluk erat jiwaku dan berkata : "aku ingin menjadi air mata yang lahir dari hatimu dan jatuh membasahi bibirmu."
Ah, aku ingin bermain dan bermanja dengan jemari hatimu.
-- disandur ulang dari : Kitab Sajak Bujang "lembar yang hilang" --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar