tercatat di halaman akhir
apa yang telah tertuliskan
tak bisa dihapus begitu saja
meski cinta dan air mata
telah menggenapkan sunyi
di sampul belakang kitab mati
lalu siapa yang peduli
pada beban yang sepadan
siapa pula meniupkan tuhan
membiusku dengan bebunyian
dendang dan nyanyian
engkaukah itu sayang
rumah yang pintunya terbuka
bagi kutuk dan pujipuja
digoda sekian bayangbayang
termangu aku di beranda
menanti yang netes pertama
dari mata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar