Aku kangen artha
oleh Rini Rizal pada 06 Mei 2011 jam 4:12
Selesai sudah tak perlu menggantung tanya di kaca jendela kamar ku...
seperti aku yang membuang tanya itu keliang lahat, tepat saat ku susut air mata terahir.
Bahkan embun embun di pepucuk dedaunanpun bermakna
walau adanya mungkin utk disapu terik yang perlahan meninggi..
pun bening yang pernah jatuh, ingatkanku waktu terbuang demi sesuatu yang entah sejak mulanya.
Sudahlah, lalu memang lebih layak di kenang
percayalah, kelak kita akan membicarakannya kembali di beranda rumahku, sebagai jejak jejak yang sekarangpun aku tak tahu pantaskah di sebut kesalahan.???
Besok aku mau belajar merindu lagi...!!!
(catatan ini, kupersembahkan utk sahabat terbaik ku artha, yang bnyk mengajarkan aku membuat puisi. thanx ya artha alhitya part II )
seperti aku yang membuang tanya itu keliang lahat, tepat saat ku susut air mata terahir.
Bahkan embun embun di pepucuk dedaunanpun bermakna
walau adanya mungkin utk disapu terik yang perlahan meninggi..
pun bening yang pernah jatuh, ingatkanku waktu terbuang demi sesuatu yang entah sejak mulanya.
Sudahlah, lalu memang lebih layak di kenang
percayalah, kelak kita akan membicarakannya kembali di beranda rumahku, sebagai jejak jejak yang sekarangpun aku tak tahu pantaskah di sebut kesalahan.???
Besok aku mau belajar merindu lagi...!!!
(catatan ini, kupersembahkan utk sahabat terbaik ku artha, yang bnyk mengajarkan aku membuat puisi. thanx ya artha alhitya part II )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar