oleh Artha Alhitya Part II pada 09 Maret 2011 jam 11:58
Andai tangis bisa menghapus duka yang menghujam
bersama sorotsorot penuh iba yang terlontar
aku mau menghabiskan separuh waktu
menangisi kau yang ingkar
Langkahku terseok, tak jadi melaju
padahal senyum telah mengukir di wajahku yang merah jambu
kau malah kaku dalam bisu
tak menyahut rinduku yang meraung
: aku mengenakan gaun merah darah. mata lebam penuh kecam pada takdir yang tak mau kompromi
(Aku memang melangkah menujumu. mengenakan cincin dan cium perpisahan sebelum rinduku mati bersama kau yang terlelap dalam abadi: janji itu tak pernah mengikrar)
bersama sorotsorot penuh iba yang terlontar
aku mau menghabiskan separuh waktu
menangisi kau yang ingkar
Langkahku terseok, tak jadi melaju
padahal senyum telah mengukir di wajahku yang merah jambu
kau malah kaku dalam bisu
tak menyahut rinduku yang meraung
: aku mengenakan gaun merah darah. mata lebam penuh kecam pada takdir yang tak mau kompromi
(Aku memang melangkah menujumu. mengenakan cincin dan cium perpisahan sebelum rinduku mati bersama kau yang terlelap dalam abadi: janji itu tak pernah mengikrar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar