
detak jam dinding yang rusuh
mimpi yang keburu layu diguyur risau
atau bibir yang lepuh, terlalu sering bersaksi dusta pada sepasang kenari yang
jengkel karena kepala selalu menghitunghitung kemungkinan
yang sebenarnya tak mungkin.
apa yang mesti aku ceritakan pada malam,
kelopak mawar yang masih terkepal di jari berkalikali menghujat
sunyi yang sudah kuakrabi sejak lampau
dulu. ketika getir pecah di mataku
sudahlah, akhiri saja basabasi
cukup melipat tangan sambil tengadahkan pinta
: semoga besok kau mampu membaca ragu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar