ATAS NAMA CINTA

Sekian lama kami bernafas bersama, berjalan dan merasai bersama. Namun begitu, kehadiranmu tetap kunantikan. Kehadiran yang akan melengkapi kesempurnaan hidupmu, ketika kusadari bahwa kehadiranmu tidak akan menjauhkan aku dari-Nya.

Kau adalah lautan tasbihku
tangismu adalah debar istighfarku
canda tawamu adalah bisikan tahmidku
dan kecemasanku adalah terrhadap kehidupanmu
yang menuntun ke arah tawakkalku.

Maafku yang tak mampu memahami mimpi-mimpimu
yang kau isyaratkan lewat bening matamu
maafku yang tak mampu memahami
gejolak hasratmu
yang kau tampakkan lewat gerak lincahmu
maafku yang tak juga mengerti inginmu
yang kau gambarkan lewat deru tangismu.

Tapi, tahukah kau ?
sekelu apapun pikirku
kau tetap lebih dari sekedar hidupku
dan aku membutuhkanmu lebih dari kebutuhanku
karena, tak bisa kubayangkan
apa yang terjadi bila kau jauh dariku,
sementara kau belum bisa membaca isyarah
dan meraba tekstur-tekstur kehidupan.

Memang, aku tak mampu membuatkan istana
tapi percayalah,
aku penggembala yang baik
penyedia ladang hati air susu kasih sayang
katakan...bintang mana yang akan kaupetik,
akan kutunjukan caranya !

Melihatmu menangis dan tertawa adalah keajabiban
melihatmu jatuh bangun saat berjalan adalah keajaiban
mendengarmu berbicara adalah keajaiban
tingkah apapun dalam kehidupanmu adalah senyum
dan betapa sepanjang masa kehidupanmu adalah masa
yang aku banggakan di depan siapapun
dan makin membuatku mengerti
makna kehadiranku
keberadaanmu dan keberadaan tugasku
...seorang abdi.


Untuk kekasihku
kutulis atas nama cinta.