oleh Artha Alhitya Part II pada 18 Maret 2011 jam 15:09
Kurangkuli bayangmu,
ketika mentari tiba-tiba semburkan tawa.
tertunduk aku dikaki kamboja
yang dedaunnya jatuh lemas
yang kelopak bunganya tanpa cahya
kupungut satu kutancapkan dihati
wangikan pusara rinduku
senyampang mimpi masih ada.
segaris warna masih membekas.
aku tersipu dalam sepi
saat bibir mentari terlarik disudut mata
biarlah.
kuajak kakiku menapak jejak basah
barangkali senyumku tersampir
dibentangan kenang tiada tepi.
pasti asaku akan hadir lagi
serupa hari di waktu lalu.
karena lambaiNya hidupkan aku.
ketika mentari tiba-tiba semburkan tawa.
tertunduk aku dikaki kamboja
yang dedaunnya jatuh lemas
yang kelopak bunganya tanpa cahya
kupungut satu kutancapkan dihati
wangikan pusara rinduku
senyampang mimpi masih ada.
segaris warna masih membekas.
aku tersipu dalam sepi
saat bibir mentari terlarik disudut mata
biarlah.
kuajak kakiku menapak jejak basah
barangkali senyumku tersampir
dibentangan kenang tiada tepi.
pasti asaku akan hadir lagi
serupa hari di waktu lalu.
karena lambaiNya hidupkan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar