oleh Artha Alhitya Part II pada 26 November 2010 jam 12:27
Entah apa yang kurasa aku sendiri tak tahu bagaimana aku jelaskan
Bagaimana aku terangkan padamu
Saat mataku mendadak berlinang merasakannya
Hanya bisa kudengar tangismu dari kejauhan
Tanpa mengusap airmatamu dengan tisu atau selampaiku ini
Sapa asap dalam maya sesekali ku peluk kau dalam mimpi
Hanya keyakinanku berkata rasa ini tulus
Bebas tanpa tampa terpaksa tumbuh seperti rumput
Walau berawal dari kelik matamu yang menggoda
Tapi mengapa kau memilih diam tanpa nada
Ingat sayang jangan lagi kau menangis terisak
Saat malam berkabut tebal tanpa sinar menerangi
Karena sedihku akan semakin menjadi mendengarnya
Bangunlah dengan perlahan dan bersandarlah
Lepaskan lelah hatimu…
by.artha November 2010
model. Foto Ditha
Bagaimana aku terangkan padamu
Saat mataku mendadak berlinang merasakannya
Hanya bisa kudengar tangismu dari kejauhan
Tanpa mengusap airmatamu dengan tisu atau selampaiku ini
Sapa asap dalam maya sesekali ku peluk kau dalam mimpi

Bebas tanpa tampa terpaksa tumbuh seperti rumput
Walau berawal dari kelik matamu yang menggoda
Tapi mengapa kau memilih diam tanpa nada
Ingat sayang jangan lagi kau menangis terisak
Saat malam berkabut tebal tanpa sinar menerangi
Karena sedihku akan semakin menjadi mendengarnya
Bangunlah dengan perlahan dan bersandarlah
Lepaskan lelah hatimu…
by.artha November 2010
model. Foto Ditha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar