hai angin
ayo jawab
kabar apa yang dititipkan dia untukku
jangan beri aku semilir saja
hari ini aku sudah penuh dingin
sebab menunggu
membekukanku dalam kotak rindu
sudah kulihat daun daun
yang penuh hembusanmu
dari pagi hingga siang ini
tak ada satupun kalimat
tertulis di lebarnya
harus kubaca dari mana lagi
dari spanduk
dari bendera bendera apa saja
di pinggir jalan
tak ada
angin dingin saja
di antara lalu lalang kendaraan
atau,
jangan jangan kabar dari dia sudah jatuh
di aspal
dan terlindas roda roda
oh tidak,
hai angin
jangan permainkan aku
menungguku ini sudah penuh debu
tapi sepertinya
ada becak berhenti di depanku
pasti akan menyampaikan kepadaku
tentang kabar dari dia
(mungkin) dititipkan angin timur
namun sepertinya hanya sepertinya saja
sebab becak itu rodanya tanpa angin
gembes dalam perjalanan
apakah kabar dari dia
ikut tercecer di jalan jalan
duh
menungguku ini
sudah membirukan bibirku
bagaimana ini
atau beginilah
aku harus mengalah
dalam wajah basah
tapi masih ada waktu
biar aku menunggu saja
dengan cara yang berbeda
berdo'a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar